Menu

Mode Gelap
Apakah Kitab AL-MUHARROR Karya Imam Ar-Rofii adalah MUKHTASHOR dari Kitab AL-WAJIZ Karya Imam Al-Ghazzali? Mengenal Kitab AL-MUHARROR, Kitab Masterpiece Imam Ar-Rofii Mengenal Kitab MINHAJ ATH-THOLIBIN, Kitab Imam An-Nawawi yang Fenomenal Mengenal Qoul, Wajah dan Thoriq dalam Istilah Pendapat Ulama Syafi’iyyah Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dan Imam Ar-Romli, Pelanjut Asy-Syaikhon

Ensiklopedia · 21 Nov 2022 17:34 WIB ·

Apakah Kitab AL-MUHARROR Karya Imam Ar-Rofii adalah MUKHTASHOR dari Kitab AL-WAJIZ Karya Imam Al-Ghazzali?


 Sumber: https://irtaqi.net/wp-content/uploads/2017/10/unnamed.jpg Perbesar

Sumber: https://irtaqi.net/wp-content/uploads/2017/10/unnamed.jpg

Yang lebih populer di masyarakat adalah informasi bahwa Al-Muharror itu ringkasan dari Al-Wajiz. Pendapat ini dikemukakan oleh Al-Bujairimi sebagaimana tercantum dalam kitabnya yang berjudul “At-Tajrid li Naf’i Al-‘Abid” atau yang lebih terkenal dengan nama “Hasyiyah Al-Bujairimi”. Pendapat ini kemudian diikuti mayoritas ulama yang menulis tentang madzhab Asy-Syafi’i seperti Al-Ahdal dalam kitab “Sullamu Al-Muta’allim”, Abdul ‘Adhim Ad-Dib saat mentahqiq kitab “Nihayatu Al-Mathlab” karya Al-Juwaini, Muhammad Ibrahim Ahmad saat menulis kitab “Al-Madzhab ‘Inda Asy-Syafi’iyyah”, Murtadho Al-Muhammadi dalam disertasinya; “Al-Madkhol Ila Ushuli Al-Imam Asy-Syafi’i”, dan lain-lain.

Adapula yang berpendapat bahwa Al-Muharror adalah mukhtashor dari kitab Al-Ghazzali yang bernama Al-Khulashoh. Kitab Al-Ghazzali yang bernama Al Khulashoh adalah ringkasan dari Mukhtashor Al-Muzani dengan penataan ulang sistematikanya dan tambahan-tambahan. Keliru yang menyangka Al-Khulashoh adalah ringaksan dari Al-Wajiz. Pandangan bahwa Al-Muharror adalah ringkasan Al-Khulashoh adalah pendapat Abdullah bin Husain Bilfaqih dalam kitabnya Mathlab Al-Aiqodh. Ini juga pendapat Muhammad Az-Zuhaili sebagaimana tersebut dalam artikelnya, “Al-Ghozzali Al-Faqih Wa Kitabuhu Al-Wajiz”.

Adapun pendapat yang saya condongi adalah pandangan yang mengatakan bahwa Al-Muharror itu kitab mustaqill (independen). Artinya tidak berasal dari kitab yang lain. Bukan mukhtashor Al-Wajiz dan juga bukan mukhtashor Al-Khulashoh. Al-Muharror adalah kitab yang ditulis secara mandiri, murni dari hasil penelitian Ar-Rofi’i pada saat melakukan penelitian besar-besaran dalam kerja tahrir/tanqih madzhab Asy-Syafi’i.

Pandangan ini, yakni bahwa Al-Muharror adalah kitab mustaqill adalah pendapat Ibnu Hajar Al-Haitami. Pendapat Ibnu Hajar Al-Haitami dalam hal ini patut mendapatkan perhatian karena beliau adalah muharrir madzhab Asy-Syafi’i fase kedua sebagaimana pernah saya ulas dalam artikel saya yang berjudul “Ibnu Hajar Al-Haitami dan Ar-Romli, Pelanjut Asy-Syaikhan”. Adapun penyebutan kitab Al-Muharror dengan istilah mukhtashor maka hal itu dikarenakan efisiennya lafaz yang dipakai, bukan karena hasil ringkasan dari kitab lain. Ibnu Hajar Al-Haitami berkata,

وَتَسْمِيَتُهُ مُخْتَصَرًا لِقِلَّةِ لَفْظِهِ لَا لِكَوْنِهِ مُلَخَّصًا مِنْ كِتَابٍ بِعَيْنِهِ

“…Penamaan (Al-Muharror) dengan istilah mukhtashor adalah karena minimnya lafaznya, bukan karena Al-Muharror adalah hasil ringkasan kitab tertentu…” (Tuhfatu Al-Muhtaj, juz 1 hlm 133)

Adapun argumentasi mengapa kitab Al-Muharror lebih tepat dipahami sebagai kitab mustaqill adalah hal-hal berikut ini,

Pertama, Ar-Rofi’i tidak pernah menyatakan dalam muqoddimah Al-Muharror bahwa kitabnya adalah bentuk mukhtashor dari Al-Wajiz. Padahal biasanya pengarang akan menerangkan dulu posisi kitabnya dalam muqoddimah sebagaimana An-Nawawi yang menerangkan posisi Minhaju Ath-Tholibin sebagai mukhtashor dari Al-Muharror. Pengantar Ar-Rofi’i untuk Al-Muharror berbunyi sebagai berikut,

وأستوفقك لما هَمَمتُ به من نظمِ مُختَصرٍ في الأحكام، مُحَرَّرٍ عن الحشو والتطويل، ناصّ على ما رجحه المعظم من الوجوه والأقاويل، مُفَرغ في قالَب، مُهَذَّبِ الجُملة والتَّفصيل، مُخَمِّرِ التَّفريع والتأصيل

“…(Ya Allah) aku meminta taufiq kepada-Mu untuk memudahkan apa yang aku niatkan, yakni membuat kitab ringkasan dalam hukum, yang dibebaskan dari penjelasan bertele-tele nan panjang, mencatat ijtihad-ijtihad dan klaim pendapat Asy-Syafi’i yang dikuatkan oleh para ulama yang mendalam ilmunya, yang disajikan dengan ukuran yang pas (tidak kurang dan tidak berlebih), yang diungkapkan dalam kalimat dan perincian yang jelas, yang sudah berbentuk matang dalam hal penjelasan variasi dan prinsip dasar…”

Kedua, An-Nawawi tidak pernah menyebut Al-Muharror sebagai mukhtashor Al-Wajiz, padahal An-Nawawi adalah syaikh Asy-Syafi’iyyah yang sangat tinggi perhatiannya terhadap kitab Al-Muharror

Ketiga, Tidak ada seorangpun pensyarah Minhaju Ath-Tholibin yang menyatakan bahwa Al-Muharror adalah mukhtashor Al-Wajiz

Keempat, Ulama yang menulis biografi Ar-Rofi’i tidak ada yang menulis bahwa Al-Muharror adalah mukhtashor Al-Wajiz

Kelima, Kitab-kitab indeks tidak ada yang menyebut bahwa Al-Muharror adalah mukhtashor Al-Wajiz padahal perhatian mereka cukup tinggi terhadap kitab Al-Wajiz.

Wallahua’lam.

رحم الله الرافعي رحمة واسعة
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Aktualisasi Nilai-Nilai ASWAJA

25 Februari 2023 - 12:48 WIB

Aktualisasi Nilai-Nilai ASWAJA

Ahlus Sunnah Wal Jamaah Al-Asyari dan Al-Maturidi

21 Desember 2022 - 22:07 WIB

Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Al-Asy’ari Dan Al-Maturidi

Mengenal Qoul, Wajah dan Thoriq dalam Istilah Pendapat Ulama Syafi’iyyah

19 November 2022 - 13:38 WIB

Mengenal Qoul, Wajah dan Thoriq dalam Istilah Pendapat Ulama Syafi’iyyah

Daftar Urutan Kekuatan Kitab Imam An-Nawawi

13 November 2022 - 23:13 WIB

Daftar Urutan Kekuatan Kitab Imam An-Nawawi

Daftar Urutan Kekuatan Kitab Imam Zakariyya Al-Anshori

13 November 2022 - 22:35 WIB

Daftar Urutan Kekuatan Kitab Zakariyya Al-Anshori

Mengapa Imam Zakariyya Al-Anshori KALAH PAMOR Dengan Murid-Muridnya?

13 November 2022 - 22:16 WIB

Populer Bukan Berarti Ilmunya Lebih Dalam Daripada Yang Tidak Populer
Trending di Ensiklopedia