Menu

Mode Gelap
Apakah Kitab AL-MUHARROR Karya Imam Ar-Rofii adalah MUKHTASHOR dari Kitab AL-WAJIZ Karya Imam Al-Ghazzali? Mengenal Kitab AL-MUHARROR, Kitab Masterpiece Imam Ar-Rofii Mengenal Kitab MINHAJ ATH-THOLIBIN, Kitab Imam An-Nawawi yang Fenomenal Mengenal Qoul, Wajah dan Thoriq dalam Istilah Pendapat Ulama Syafi’iyyah Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dan Imam Ar-Romli, Pelanjut Asy-Syaikhon

Sejarah & Biografi · 21 Nov 2022 16:04 WIB ·

Mengenal Kitab AL-MUHARROR, Kitab Masterpiece Imam Ar-Rofii


 Mengenal Kitab AL-MUHARROR, Kitab Masterpiece Imam Ar-Rofii Perbesar

Mengenal Kitab AL-MUHARROR, Kitab Masterpiece Imam Ar-Rofii

Nama kitab ini hanya satu kata saja yaitu Al-Muharror (الْمُحَرَّرُ). Demikianlah nama yang masyhur dan tercantum dalam banyak manuskrip. Adapun nama panjang seperti “Al-Muharror Fi Furu’ Asy-Syafi’iyyah” atau “Al-Muharror Fi Al-Fiqh”, nama-nama ini tidak masyhur dan tidak didukung oleh banyak manuskrip.

Arti muharror adalah “muhazdzab munaqqo” (yang diedit dan dibersihkan). Ibnu Hajar Al-Haitami berkata,

( الْمُحَرَّرُ ) الْمُهَذَّبُ الْمُنَقَّى

“…(arti) Al-Muharror adalah yang dibebaskan dari tambahan-tambahan dan dibersihkan…” (Tuhfatu Al-Muhtaj, juz 1 hlm 133)

Al-Muharror adalah kitab fikih madzhab Asy-Syafi’i yang tergolong jenis mukhtashor (ringkasan). Kendati demikian, penerbit Dar As-Salam, Kairo mencetaknya dengan ketebalan sekitar 1800-an halaman dalam 3 jilid.

Kitab ini dikarang oleh Ar-Rofi’i. Siapa Ar-Rofi’i dan bagaimana kedudukan beliau dalam madzhab Asy-Syafi’i sudah pernah saya ulas dalam tulisan sebelumnya yang berjudul “Ar-Rofi’i dan An-Nawawi, Dua Pendekar Ulama Syafi’iyyah”.

Ar-Rofi’i adalah pelopor dan pembuka jalan kerja tahrir madzhab Asy-Syafi’i. Melalui perantaraan usaha beliau, bangkitlah pendekar muharrir Asy-Syafi’iyyah yang lain yaitu An-Nawawi. Dua ulama besar ini akhirnya digelari Asy-Syaikhan dalam madzhab Asy-Syafi’i sebagai penghormatan. Demikian besar pengaruh Ar-Rofi’i dan An-Nawawi sampai-sampai sebagian orang menyebut mereka berdua sebagai pendiri/mu-assis kedua madzhab Asy-Syafi’i setelah Imam Asy-Syafi’i.

Al-Muharror adalah hasil peneletian Ar-Rofi’i yang mengkaji berbagai macam variasi ijtihad ulama Asy-Syafi’iyyah dan klaim-klaim ijtihad Asy-Syafi’i dalam berbagai macam persoalan. Ar-Rofi’i serius meneliti semua karya kitab yang diwariskan ulama-ulama sebelumnya semenjak zaman wafatnya Asy-Syafi’i sampai masa hidup Ar-Rofi’i (akhir abad ke-6 H sampai awal abad ke-7 H). Hasil penelitian itu kemudian ditulis dan dituangkan dalam dua karya masterpiecenya; yang besar dinamakan Fathu Al-‘Aziz atau disebut juga Asy-Syarhu Al-Kabir, yang lebih “kecil” adalah kitab Al-Muharror yang sedang kita bicarakan ini. Oleh karena Al-Muharror berbentuk ringkasan, maka dalam kitab ini hanya ditulis kesimpulan-kesimpulan hukum hasil penelitian Ar-Rofi’i, tanpa ada pengutipan dalil kecuali sedikit saja.

Al-Muharror adalah kitab mustaqil (independen). Maksudnya, meskipun Al-Muharror disebut mukhtashor tetapi kitab ini bukan hasil ringkasan kitab lain. Al-Muharror bukan kitab turunan dari kitab lain. Penyebutan mukhtashor untuk Al-Muharror hanya dikarenakan efisiensi lafaz yang dipakai bukan karena hasil ringkasan dari kitab lain. Ini adalah pendapat Ibnu Hajar Al-Haitami, juga pendapat Ali Jumu’ah dalam kitabnya, Madkhol Ila Dirosati Al-Madzahib Al-Fiqhiyyah hlm 51.

Perhatian ulama Asy-Syafi’iyyah cukup tinggi terhadap kitab ini. Sejumlah ulama telah mentakhrij hadis-hadisnya, membuatkan syarah, membuatkan hasyiyah dan bahkan membuatkan mukhtashor lagi.

Yang dikenal mentakhrij hadis-hadis yang terdapat pada Al-Muharror adalah Ibnu Jama’ah (767 H). Kitab takhrij beliau diberi nama “Takhriju Ahaditsi Al-Muharror.”

Adapun karya yang berupa syarah dan mukhtashor, maka jumlahnya lumayan banyak. Abdullah Al-Habsyi menyebut ada 10 syarah dan hasyiyah untuk Al-Muharror ditambah 3 mukhtashor (Jami’ Asy-Syuruh Wa Al-Hawasyi, hlm 114-115). Hanya saja, dari tiga mukhtashor itu, yang terpenting dan paling fenomenal adalah mukhtashor karya An-Nawawi yang bernama Minhaju Ath-Tholibin. Pada masa-masa selanjutnya, para ulama memusatkan perhatian untuk mensyarah Minhaj Ath-Tholibin, meringkasnya, membuat komentar, catatan pinggir, catatan kaki, manzhumah dan lain-lain. Akhirnya, justru popularitas Minhaj Ath-Tholibin dalam perjalanan sejarah yang ternyata malah jauh melampaui popularitas Al-Muharror yang menjadi kitab asalnya. Uraian panjang tentang Minhaj Ath-Tholibin bisa dibaca pada tulisan saya yang berjudul “Minhaj Ath-Tholibin, Kitab An-Nawawi Yang Fenomenal

رحم الله الرافعي رحمة واسعة
اللهم اجعلنا من محبي العلماء الصالحين

Artikel ini telah dibaca 27 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mengenal Kitab AL-FATHU Al-AZIZ Karya Ar-Rofii

18 Desember 2022 - 23:54 WIB

Mengenal Kitab AL-FATHU Al-‘AZIZ Karya Ar-Rofi’i

Mengenal Kitab ROUDHOTUTH THOLIBIN Karya Imam An-Nawawi

18 Desember 2022 - 23:40 WIB

Mengenal Kitab Roudhotuth Tholibin karya Imam An-Nawawi

Mengenal Kitab AL-WAJIZ, Mukjizat Al-Ghozzali

18 Desember 2022 - 23:21 WIB

Mengenal Kitab Al-Wajiz, “Mukjizat” Al-Ghozzali

Mengenal Kitab NIHAYATU AL-MATHLAB Karya Al-Juwaini

18 Desember 2022 - 18:06 WIB

Mengenal Kitab “NIHAYATU AL-MATHLAB” Karya Al-Juwaini

Mengenal Kitab MINHAJ ATH-THOLIBIN, Kitab Imam An-Nawawi yang Fenomenal

21 November 2022 - 01:45 WIB

Mengenal Kitab MINHAJ ATH-THOLIBIN, Kitab Imam An-Nawawi yang Fenomenal

Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dan Imam Ar-Romli, Pelanjut Asy-Syaikhon

19 November 2022 - 13:11 WIB

Imam Ibnu Hajar Al-Haitami dan Imam Ar-Romli, Pelanjut Asy-Syaikhon
Trending di Sejarah & Biografi